Sabtu pagi bangun jam setengah 9 pagi, langsung mandi. Uh
segarnya mandi di Jakarta, rajin mandi deh saya kalau di Jakarta (Jakarta itu
kota yang panas, teman). Sudah mandi saya langsung mengganggu pangeran saya
yang mungkin lagi bermimpi. Pangeran saya harus mandi juga pagi ini. Kami
berdua berencana untuk jalan jalan ke Depok naik commuter line jakarta,
sekalian singgah di sebuah toko. Kami ingin survey suatu mesin untuk mulai
berwiraswasta.
Kami naik transjakarta dari halte mangga besar turun di halte
kota. Busway hari sabtu lebih senggang daripada hari kerja, kami naik busway 5 menit
saja karena jaraknya memang dekat. Sampai di halte kota kami pindah ke stasiun
kota, stasiun kota terletak di sebelah halte busway hanya perlu berjalan kaki
sedikit mengikuti petunjuk arah.
Jalan melingkar keluar dari transjakarta halte kota
Kami sedikit kebingungan di stasiun kota karena ini adalah
pengalaman pertama kami naik commuter line. Kami sempat bolak balik mencari
petunjuk dan menyerah lalu bertanya pada petugas disana. Mereka memberitahukan
pada kami bahwa kami harus aktivasi kartu flazz dahulu di kotak merah depan
loket tiket. Ini dia bentuk si kotak merah.
Cara aktivasi nya gampang, tinggal tempel kartu saja pada
red box ini, dan kartu pun langsung bisa digunakan sebagai tiket kereta.
Saya langsung menuju tempat masuk, saya langsung men-tag kartu
saya. Saya juga bertanya pada petugas untuk memastikan lagi jalur 12 adalah
kereta untuk ke Bogor. Menunggu kereta nya tidak lama loh, paling hanya 10
menit dan kereta sabtu memang kosong. Kalau jam pulang dan pergi kerja pasti
sudah jadi pepes karena saking banyak nya karyawan yang menggunakan jasa kereta
commuter line ini.
Lihat kereta nya sudah datang
Suasana dalam KRL
Duduk di commuter line berasa di Japan, saya membayangkan saya
lagi di gerbong shinkansen haha. Semoga ada kesempatan ke sana. Amin. Sedang
santai santai duduk tiba tiba ada banyak orang masuk di stasiun manggarai. Wew,
ada sedikit tempat mereka langsung minta ikutan duduk, padahal tempat yang
tersedia cuma seuprit.
Ada pasangan nenek dan kakek yang datang ke bangku kami, ko
David pun mempersilahkan mereka duduk di bangkunya. Mereka mesra sekali saling
berpegangan tangan, ini dia fotonya aku berhasil menjepretnya. Saya langsung
menyeru nama Tuhan, sungguh manis sampai tua tetap bergandengan tangan seperti
ini. Saya juga mau dong diberikan kesempatan seperti itu. Amin.
Kakek nenek berpegangan tangan
Oh ya commuter line ini ada 10 gerbong rangkaian, gerbong
awal dan akhir diperuntukkan untuk wanita. Di dalam kereta kadang speaker
pemberitahuannya kecil sekali suaranya, oleh karena itu saya was was terlewat,
maka sepanjang perjalanan saya melihat rute KRL terus. Ini saya bagikan rute
nya, saya juga dapet rute ini dari teman kantor sekaligus teman gereja saya
yaitu Miss. Cassandra Mutiara yang suaranya unik hehe. Dia sering bolak balik Jakarta-Bogor
setiap minggu nya.
Di dalam KRL ada juga petugas kebersihan, mereka bekerja di
saat kami duduk tenang di dalam KRL, kami semua memandang dia sedikit iba
karena pekerjaan nya bersih-bersih. Pendapat saya lebih baik para petugas
kebersihan melakukan tugas nya saat kereta sedang sepi, misal saat di awal pagi
hari sebelum KRL dioperasikan dan saat kereta selesai beroperasi. Mereka jadi
tidak malu melakukan pekerjaan bersih bersih dan mereka juga bisa bekerja
dengan maksimal, karena jika ada banyak orang di dalam kereta, banyak juga spot
yang tidak bisa dibersihkan, misal bagian bagian tempat berpijaknya kaki
pelanggan KRL. Para petugas hanya bisa membersihkan di bagian tengah dari badan
KRL ini. Ini sih hanya pendapat saya saja, karena saya pernah mendengar kalau
di suatu negara di luar negri sistemnya sudah begitu, baik di gedung kantor atau di fasilitas
umum. Jika dilihat dari segi gaji, tentu saja di luar negri lebih dihargai para
petugas kebersihan ini mendapat pendapatan yang layak.
Tibalah di stasiun tujuan kami, yaitu stasiun Depok Baru.
Kami berjalan kaki melihat google maps, dan kami kesasar hahaha. Sudah lelah
belum makan dari pagi hari, kami pun tetap harus melangkah untuk mencari tempat
tujuan kami yaitu jalan Margonda, katanya di Margonda ada banyak tempat makanan
khas Depok. Jalan di tengah terik matahari, tapi kami tidak menyerah dan entah
ada kekuatan dari mana sehingga kaki saya tetap kuat menyusuri jalan menuju
Margonda. Akhirnya kami memutuskan untuk masuk ITC Depok karena ternyata di
sepanjang jalan Margonda jarang ada restoran.
Suasana ITC Depok
Kami makan Tokyo nom nom, menu itu yang menarik saya. Tapi
soal rasa lumayan enak dan enak juga dikantong. Makanan disana tidak terlalu
mahal harganya, harga belasan ribu kita sudah bisa makan nasi plus lauknya,
berbeda dengan harga mall di Jakarta atau Bandung yang harganya sekitar 20-50k
baru dapat nasi dan lauknya. Kami juga memesan cendol, harganya 7ribu saja sudah
dicampur alpukat dan mangga. Nyummi..
Kakiudon
Selesai makan kami lihat lihat dvd. Wah banyak yang bagus!
Kami membeli 7 disc dvd, ada 4 serial drama korea, 1 serial kartun, dan 2 film
box office. Tidak sabar untuk menonton itu semua. Saya sedang menonton 1 serial
korea 16 episode, ternyata menonton drama korea itu bikin nagih. Tapi saya
harus ingat waktu tentunya jangan sampai saya jadi marathon korea nih hehe.
Kamu juga ya, awas loh!
Sudah puas ngubek dvd, kami melihat toko selimut. Wah
selimut halus yang kaya boneka nih, terus dia bahan bonekanya di dua sisi pula,
jadi makin cinta nih. Saya tanya harga nya 85k. Boleh juga nih, harga pasaran
pasti 100k. Lumayan. Saya tanya ada karakter apa saja, ada doraemon, hello kitty
dan frozen. Saya pilih karakter doraemon deh, soalnya doraemon tak lekang
dimakan masa popularitasnya.
Sudah deh blanja blanji nya, lagian kalo belanja sama ko
David pasti dilarang banyak banyak, kecuali kalo kami lagi liburan di tempat
yang jauh baru deh boleh.
Kami keluar dari ITC, mau ke tempat beli mesin tapi kami gak
tahu jalan, mulai deh kesasar lagi hahaha. Asalnya mau nyerah naik taksi deh,
tapi gak jadi naik taksi jadinya naik angkot hahaha ngirit. Kami tanya petunjuk
arah ke sales toko mesin dan dibantuin deh. Naik angkot 03 turun di SMAN 1
Depok. Gampang ternyata kalau mau bertanya semua jadi mudah.
Sesampainya di sana kami agak sedikit kecewa sih, kami tidak
disuguhkan demo tetapi disuguhkan model model mesin tapi model yang kami mau
ternyata tidak ready dan musti tunggu beberapa bulan lagi. Rasa kecewa kami sedikit
berkurang, karena sang marketing memberikan info info menarik soal bahan baku
si mesin ini.
Perjalanan usai, kami pulang ke Jakarta lagi mengenakan KRL
arah tujuan kota. Asik sekali deh naik KRL kosong. Mungkin kalau kosong begini,
boleh deh ambil 1 rumah di Depok. Di Depok udaranya lebih enak.
Tapi berhubung moda transportasi KRL penuh bingits saat pergi dan pulang kerja
saya akan berpikir ulang hehehe.
Terimakasih sudah membaca blog saya, semoga selalu
bermanfaat. Besok besok saya mau cerita tentang menunggu jam 5. Apa tuh?
Ditunggu saja yaaa. Tetap sehat tetap semangat dan makin cinta Tuhan ya!!