Monday, December 15, 2014

Jalan jalan ke Depok, yuks!

Sabtu pagi bangun jam setengah 9 pagi, langsung mandi. Uh segarnya mandi di Jakarta, rajin mandi deh saya kalau di Jakarta (Jakarta itu kota yang panas, teman). Sudah mandi saya langsung mengganggu pangeran saya yang mungkin lagi bermimpi. Pangeran saya harus mandi juga pagi ini. Kami berdua berencana untuk jalan jalan ke Depok naik commuter line jakarta, sekalian singgah di sebuah toko. Kami ingin survey suatu mesin untuk mulai berwiraswasta.

Kami naik transjakarta dari halte mangga besar turun di halte kota. Busway hari sabtu lebih senggang daripada hari kerja, kami naik busway 5 menit saja karena jaraknya memang dekat. Sampai di halte kota kami pindah ke stasiun kota, stasiun kota terletak di sebelah halte busway hanya perlu berjalan kaki sedikit mengikuti petunjuk arah.

Jalan melingkar keluar dari transjakarta halte kota

Kami sedikit kebingungan di stasiun kota karena ini adalah pengalaman pertama kami naik commuter line. Kami sempat bolak balik mencari petunjuk dan menyerah lalu bertanya pada petugas disana. Mereka memberitahukan pada kami bahwa kami harus aktivasi kartu flazz dahulu di kotak merah depan loket tiket. Ini dia bentuk si kotak merah.


Cara aktivasi nya gampang, tinggal tempel kartu saja pada red box ini, dan kartu pun langsung bisa digunakan sebagai tiket kereta.

Saya langsung menuju tempat masuk, saya langsung men-tag kartu saya. Saya juga bertanya pada petugas untuk memastikan lagi jalur 12 adalah kereta untuk ke Bogor. Menunggu kereta nya tidak lama loh, paling hanya 10 menit dan kereta sabtu memang kosong. Kalau jam pulang dan pergi kerja pasti sudah jadi pepes karena saking banyak nya karyawan yang menggunakan jasa kereta commuter line ini.

Lihat kereta nya sudah datang

Suasana dalam KRL

Duduk di commuter line berasa di Japan, saya membayangkan saya lagi di gerbong shinkansen haha. Semoga ada kesempatan ke sana. Amin. Sedang santai santai duduk tiba tiba ada banyak orang masuk di stasiun manggarai. Wew, ada sedikit tempat mereka langsung minta ikutan duduk, padahal tempat yang tersedia cuma seuprit.

Ada pasangan nenek dan kakek yang datang ke bangku kami, ko David pun mempersilahkan mereka duduk di bangkunya. Mereka mesra sekali saling berpegangan tangan, ini dia fotonya aku berhasil menjepretnya. Saya langsung menyeru nama Tuhan, sungguh manis sampai tua tetap bergandengan tangan seperti ini. Saya juga mau dong diberikan kesempatan seperti itu. Amin.

Kakek nenek berpegangan tangan

Oh ya commuter line ini ada 10 gerbong rangkaian, gerbong awal dan akhir diperuntukkan untuk wanita. Di dalam kereta kadang speaker pemberitahuannya kecil sekali suaranya, oleh karena itu saya was was terlewat, maka sepanjang perjalanan saya melihat rute KRL terus. Ini saya bagikan rute nya, saya juga dapet rute ini dari teman kantor sekaligus teman gereja saya yaitu Miss. Cassandra Mutiara yang suaranya unik hehe. Dia sering bolak balik Jakarta-Bogor setiap minggu nya.


Di dalam KRL ada juga petugas kebersihan, mereka bekerja di saat kami duduk tenang di dalam KRL, kami semua memandang dia sedikit iba karena pekerjaan nya bersih-bersih. Pendapat saya lebih baik para petugas kebersihan melakukan tugas nya saat kereta sedang sepi, misal saat di awal pagi hari sebelum KRL dioperasikan dan saat kereta selesai beroperasi. Mereka jadi tidak malu melakukan pekerjaan bersih bersih dan mereka juga bisa bekerja dengan maksimal, karena jika ada banyak orang di dalam kereta, banyak juga spot yang tidak bisa dibersihkan, misal bagian bagian tempat berpijaknya kaki pelanggan KRL. Para petugas hanya bisa membersihkan di bagian tengah dari badan KRL ini. Ini sih hanya pendapat saya saja, karena saya pernah mendengar kalau di suatu negara di luar negri sistemnya sudah begitu, baik di gedung kantor atau di fasilitas umum. Jika dilihat dari segi gaji, tentu saja di luar negri lebih dihargai para petugas kebersihan ini mendapat pendapatan yang layak.

Tibalah di stasiun tujuan kami, yaitu stasiun Depok Baru. Kami berjalan kaki melihat google maps, dan kami kesasar hahaha. Sudah lelah belum makan dari pagi hari, kami pun tetap harus melangkah untuk mencari tempat tujuan kami yaitu jalan Margonda, katanya di Margonda ada banyak tempat makanan khas Depok. Jalan di tengah terik matahari, tapi kami tidak menyerah dan entah ada kekuatan dari mana sehingga kaki saya tetap kuat menyusuri jalan menuju Margonda. Akhirnya kami memutuskan untuk masuk ITC Depok karena ternyata di sepanjang jalan Margonda jarang ada restoran.

Suasana ITC Depok

Kami makan Tokyo nom nom, menu itu yang menarik saya. Tapi soal rasa lumayan enak dan enak juga dikantong. Makanan disana tidak terlalu mahal harganya, harga belasan ribu kita sudah bisa makan nasi plus lauknya, berbeda dengan harga mall di Jakarta atau Bandung yang harganya sekitar 20-50k baru dapat nasi dan lauknya. Kami juga memesan cendol, harganya 7ribu saja sudah dicampur alpukat dan mangga. Nyummi..
 Kakiudon

Selesai makan kami lihat lihat dvd. Wah banyak yang bagus! Kami membeli 7 disc dvd, ada 4 serial drama korea, 1 serial kartun, dan 2 film box office. Tidak sabar untuk menonton itu semua. Saya sedang menonton 1 serial korea 16 episode, ternyata menonton drama korea itu bikin nagih. Tapi saya harus ingat waktu tentunya jangan sampai saya jadi marathon korea nih hehe. Kamu juga ya, awas loh!

Sudah puas ngubek dvd, kami melihat toko selimut. Wah selimut halus yang kaya boneka nih, terus dia bahan bonekanya di dua sisi pula, jadi makin cinta nih. Saya tanya harga nya 85k. Boleh juga nih, harga pasaran pasti 100k. Lumayan. Saya tanya ada karakter apa saja, ada doraemon, hello kitty dan frozen. Saya pilih karakter doraemon deh, soalnya doraemon tak lekang dimakan masa popularitasnya.

Sudah deh blanja blanji nya, lagian kalo belanja sama ko David pasti dilarang banyak banyak, kecuali kalo kami lagi liburan di tempat yang jauh baru deh boleh.

Kami keluar dari ITC, mau ke tempat beli mesin tapi kami gak tahu jalan, mulai deh kesasar lagi hahaha. Asalnya mau nyerah naik taksi deh, tapi gak jadi naik taksi jadinya naik angkot hahaha ngirit. Kami tanya petunjuk arah ke sales toko mesin dan dibantuin deh. Naik angkot 03 turun di SMAN 1 Depok. Gampang ternyata kalau mau bertanya semua jadi mudah.

Sesampainya di sana kami agak sedikit kecewa sih, kami tidak disuguhkan demo tetapi disuguhkan model model mesin tapi model yang kami mau ternyata tidak ready dan musti tunggu beberapa bulan lagi. Rasa kecewa kami sedikit berkurang, karena sang marketing memberikan info info menarik soal bahan baku si mesin ini.

Perjalanan usai, kami pulang ke Jakarta lagi mengenakan KRL arah tujuan kota. Asik sekali deh naik KRL kosong. Mungkin kalau kosong begini, boleh deh ambil 1 rumah di Depok. Di Depok udaranya lebih enak. Tapi berhubung moda transportasi KRL penuh bingits saat pergi dan pulang kerja saya akan berpikir ulang hehehe.


Terimakasih sudah membaca blog saya, semoga selalu bermanfaat. Besok besok saya mau cerita tentang menunggu jam 5. Apa tuh? Ditunggu saja yaaa. Tetap sehat tetap semangat dan makin cinta Tuhan ya!!

2 comments:

  1. Mantap mba bro... ada foto-fotonya juga.. terinspirasi dari blog sebelah ya? Wkwkwkw
    Saluuttt

    ReplyDelete