Kantor? Kehidupan di bawah matahari

Kerja ada emosi nya juga ya, terlebih lagi jika hanya bisa menghubungi orang itu melalui telp saja, baik itu user maupun teman sejawat di kota lain. Tetapi tergantung karakter orang itu juga sih. Jika karakternya baik pasti tidak akan pernah bergesekan dengan saya. Contoh nih ketika saya mengutarakan hal hal teknis yang panjang lewat email, rekan sejawat ini dapat segera mem-forward nya ke user yang bersangkutan, tapi ada beberapa orang yang diam saja ketika saya mengirim klarifikasi teknis di email dengan panjang lebar tinggi dalam. Mungkin mereka telah mengatakan sesuatu yang berbeda dengan pede nya pada user, sehingga ketika ingin mengklarifikasikan kembali ke user ada sedikit perasaan malu. Tapi apa mau dikata hal teknis ya hal teknis tidak bisa terjadi suatu mukjizat dapat berubah sesuai dengan perkataan orang ini yang pernah dikatakan ke user.

Hal kedua, jika ada tender, vendor hanya diberi waktu sekitar 1 minggu untuk mengurus ini dan itu, jaman dahulu kantor cabang yang membuatnya dan sekarang aturan telah berganti, kantor cabang yang membuat semua file dan kantor pusat bertugas melengkapi tanda tangan petinggi, memprint dan mengirimkan filenya kembali. Tetapi ada kantor cabang yang menyerahkan semuanya ke kantor pusat. Karakter orang diuji di sini. Alangkah baiknya dapat meringankan tugas sesama teman sejawat. Sudah diberitahu jobdesk nya tetapi masih duablek. Lets pray together.

Hal ketiga, ketika sedang gusar mengenai spec, saya akan langsung chatting dengan teman teman lama chitchat yang bisa merehatkan otak sesaat. Thank you so much ya teman teman yang selalu ada dan mau saya gangguin hehehe.

Di atas adalah cerita lama yang sudah kepending lagi haha, banyak yang kepending. Sekarang mau mulai aktif lagi gara gara teman dekat saya baru pakai blog juga. Kemaren ngeblog asa sendirian.

Sekarang di kantor ada peralihan brand, dari brand raksasa terjun ke brand biasa aja. Nah perjuangan lebih dimulai lagi karena benar benar semua dikerjakan manual by otak dan hand. Di meja saya pasti berserakan kertas kertas referensi, karena brand ini benar benar tradisional, tidak ada software yang bisa saya sandarkan. Ya, sekali lagi hidup orang tidak tau di depannya bagaimana. Kadang jatuh kadang berdiri kadang terbang. Dahulu mengerjakan 1 item bisa 10-30 menit jika item nya simple, item tidak simple tunggu konsultasi dulu. Sekarang item yang simple memakan waktu 2 jam untuk diselesaikan karena semua nya manual. Puji Tuhan masih ada kerjaan sih hehehehe. Tuhan sudah menakarkan hidup kita dengan tepat. Baiknya kita mensyukuri saja, tul..

Jadi ingat cak Lontong pernah ngebanyol, tema acara dia mengangkat type B.O.S.A.N dia melucu terus mengulang ulang kalimat ini. Jam 5 bangun, jam 6 mandi, jam 7 berangkat, jam 8 sampai kantor, jam 12 makan siang, jam 5 pulang kantor, jam 7 malam sampai rumah, jam 10 malam tidur, eh jam 5 bangun pagi, jam 6 mandi, jam 7 berangkat, jam 8 sampai kantor, jam 12 makan siang, jam 5 pulang kantor, jam 7 malam sampai rumah, jam 10 malam tidur terus berulang ulang, saya yang nontonnya terbahak bahak, saya bilang ke suami saya, kita banget hahahahahaa. Penonton disana pun sudah serius menyimak dan malesin juga ujungnya tapi bermakna. Di akhir acara dia bilang, lebih baik bangun pagi terus bisa ke kantor, meskipun bosan lakukan saja, mending bosan pergi kerja, daripada bangun pagi terus menerus tapi bosan harus mencari kerja. Hahahaha, benar juga!