Menjelang Hari Imlek.. Berikut versi lebih lengkap dari status yg pernah saya posting.. Be blessed..
Mari kita berhenti bertanya
1. Kapan punya pacar? / Mana pacarnya? / Udah ada pacar belum?
2. Kapan menikah?
3. Kapan pnya anak? / Udah isi belum?
4. Kapan nambah anak? / Udah isi lagi belum?
5. Kapan mantuan?
6. Kapan nambah cucu?
1. Kapan punya pacar? / Mana pacarnya? / Udah ada pacar belum?
2. Kapan menikah?
3. Kapan pnya anak? / Udah isi belum?
4. Kapan nambah anak? / Udah isi lagi belum?
5. Kapan mantuan?
6. Kapan nambah cucu?
Mengapa?
1. Pertanyaan2 demikian sangat privacy sifatnya.. sama saja tabunya dengan menanyakan "brp penghasilanmu saat ini?" "kapan kamu hubungan suami istri?" "kapan kamu meninggal?"
1. Pertanyaan2 demikian sangat privacy sifatnya.. sama saja tabunya dengan menanyakan "brp penghasilanmu saat ini?" "kapan kamu hubungan suami istri?" "kapan kamu meninggal?"
2. Tidak ada seorangpun yg ingin hidup menjomlo dan tidak memiliki keturunan.. semua mau.. cuma bukan kita sang pemegang waktu..
3. Kita tidak pernah tau apa saja masalah2 dan pergumulan yg dihadapi oleh org yg kita tanya.. apakah pertanyaan kita membuat dia menjadi sukacita ataukah membuat mereka jadi makin berbeban berat?
4. Memiliki pasangan dan keturunan adalah proses mengambil tanggung jawab besar dalam hidup ini.. Kita sendiri tdk akan bisa ikut menanggung tanggung jawab orang yang bersangkutan.. Jadi biarlah proses utk menuju memiliki pasangan, menikah dan memiliki keturunan lahir bukan karena dorongan manusia tetapi dorongan dan anugerah Tuhan yang sanggup memberikan kekuatan..
5. Apabila beban yg dirasa oleh di penanya dirasa terlalu besar maka akan mengakibatkan orang itu minder, lalu mundur dari pertemuan komunitas keluarga..
Saya rasa membangun kebiasaan baru ini adalah hal yang baik untuk kita tumbuhkan.. mari kita beralih kepada topik2 pertanyaan lain yg lebih membangun dan bermanfaat..
No comments:
Post a Comment