Pagi ini tidak biasa nya saya bisa bangun pagi, saya terbangun karena ada panggilan alam hahaha, dan memutuskan langsung mandi dibanding goler-goleran lagi di kasur menunggu waktu jam 7 pagi tengtong. Sebelah saya bilang hayuk ke kantor langsung setelah dia mandi. Saya berpikiran malas ah dan saya lebih memilih sarapan dulu di rumah.
Ternyata eh ternyata kami terjebak macet yang luar biasa (jadi menyesal gak mengikuti kata hati sebelah), pertamanya macet dikerumunin banyak kendaraan, eh selanjutnya kami malah dikerumuni oleh banyak orang yang akan menuju KKP untuk berdemo, luar biasa banyaknya sampai kami hanya memacu kendaraan kami dengan kecepatan yang sama dengan orang berjalan kaki. Kenapa kami bisa terjebak, seharusnya kami belok kiri saja setelah Hotel Borobudur depan lapangan banteng Jakarta (memutar ke arah pasar senen). Eh saya memilih untuk lewat jalur biasa (gambir-kkp-tugu tani), ternyata saya memilih keputusan yang tidak tepat sehingga kepentok dengan orang orang yang sedang berdemo hiks. Bila di kemudian hari ada demo lagi, saya lebih baik menghindarinya lewat jalur yang lain meskipun saya tidak kenal jalur itu dan yang pasti arah jalannya akan berputar.
Jadi pengendara pertama menerobos kerumunan massa tidak enak, oleh karena itu kami mengambil posisi di belakang tinggal mengikuti pengendara motor yang di depan. Beberapa orang yang sedang berdemo tidak begitu senang banyak motor yang lewat (kami). Lah dia mau demo gak bilang bilang kita, lalu ada aparat polisi di sekitar hotel borobudur juga tidak menutupi jalan kami. Kurang ada nya sikap yang sigap beginilah akibatnya malah kami yang dimarahi, padahal .........
Kesan terjebak rasanya tidak nyaman, mohon aparat polisi bisa sigap mengatasi hal ini. Aparat sudah memblokir jalan dari arah tugu tani ke monas, tetapi tidak memblokir jalan dari hotel borobudur ke arah tugu tani. Why oh why?