Monday, July 22, 2024

Committed

"Winners never quit and quitters never win the measure of who we are is what we do with what we have.”

Komitmen itu diucap di awal, dibuktikan di akhir, dan dijalani Seumur Hidup

Kasih bukan cuma perasaan sayang, tapi perasaan sayang yang ditindaklanjuti. Salah satu tindakan yang paling kuat adalah komitmen

Komitmen itu say I LOVE YOU and staying with You eventhough you are ANNOYING

Jangan berkomitmen dengan orang yang salah, misal dengan suami orang istri orang atau orang yang tidak sungguh sungguh di hadapan Tuhan, orang yang banyak red flag nya, atau bocil jiwa dan otaknya.

Berkomitmenlah dengan orang yang punya nilai hidup yang sama (compatible). Memang unsur Chemistry itu yang memulai (butterfly in my tummy – generasi 90an) tapi balik lagi harus rasional ya guys, seiring waktu butterfly butterfly ini akan pergi, jika badai datang Komitmen dan Compatible lah yang akan jadi fondasi dan penentu hubungan kalian akan menang atau kalah.

 

BODOH adalah saat pacaran tutup mata, pas menikah buka mata.

Jangan cuma cari yang good looking, menikahlah dengan yang kamu kenal. Komitlah sesuai dengan fase hidup. Kerjakan yang natural, biar Tuhan yang urus supernya.

Dichat sudah baper, udah mikirin nikah pake adat apa, bisa jadi dia juga chat-an dengan yang lain jika dilihat chat nya seperti kost putri / putra

 

Tantangan sebelum nikah adalah HTS (Hubungan Tanpa Status). Serem ya digantungin sampai jadi kanebo kering

Tantangan setelah nikah adalah STH (Status Tanpa Hubungan). Ini lebih serem tapi nya, banyak badai tantangan hidup tapi ga ada orang yang bersatu sehati sepikir, tidak 1 tim lagi, jalan masing masing. Oh Tuhan Yesus moga dijauhkan ya.

Pilih seram mu atau pilih pasanganmu dengan tepat

Ada 3 fase :

1.      Saat jomblo à ilustrasi seperti mendapat hadiah tanaman bonsai dan rawatlah dengan baik, rawatlah diri kita dengan baik, pribadi yang punya value tinggi, berakar ke dalam Tuhan.

2.      Saat pacaran à ilustrasi seperti telur dan nasi putih, ketika salah satu rusak / punya value busuk, akan membuat pasangannya menjadi busuk juga. Gimana bisa buat nasi goreng yang enak kalau telurnya busuk atau nasi nya mentah? Pandai-pandailah mencari dan menentukan pasangan.

3.      Saat menikah à ilustrasi kardus kosong, kita dan pasangan kita masuk ke dalam kardus kosong ini. Masing masing saling membawa botol semprotan, jika suami semprotkan amarah, kekuasaan memerintah, toxic attitude, suami pun akan merasakan bau busuknya juga (karena dalam 1 kardus yang sama) istrinya pun juga merasakan bau nya. Pastikan suami dan istri saling semprotkan faitfullness, acceptance, dan mengamalkan setiap kata-kata di bawah dengan kekuatan Tuhan (bukan bulan) agar sama sama menjadi betah tinggal:

1 Korintus 13:4-7 (TB)  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu [tidak ada trust isu]. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. [sombong adalah kejatuhan awal, ketika sombong seperti papan jungkat jungkit kita naik ke atas Tuhan otomatis turun]

Ia tidak melakukan yang tidak sopan [love bombing] dan tidak mencari keuntungan diri sendiri [tidak cari reward]. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. [ketika mulai controlling partner disitu muncul setan mengintip, mulai toxic]

Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran.

Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Biasakan untuk mau masuk HARD Conversation agar hubungan ke depan menjadi Easy, karena yang biasa easy conversation hubungannya akan hard kemudian.

Yang suka blok blok WA, atau silent treatment-in pasangan tobat, anda pengecut lari lari dari masalah, carilah Solusi hei.

Menikah adalah keputusan kekal, SEGILA INI dan berlangsung selamanya. Once menikah di depan Tuhan, nama kita dan pasangan tercatat di Surga tidak ada yang bisa memisahkan apa yang sudah disatukan oleh Tuhan.

Komitmen menikah itu ga rasional, tapi Tuhan yang mampukan.

Bukan untuk loser.

Menang itu adalah berhasil pegang komitmen dengan Tuhan.

Janji tergila yang kita pernah bikin untuk komitmen menikah dengan pasangan kita.

Saat tidak ada timbal balik, pasangan kita tidak berkomit dengan benar, itu adalah kasih karunia dari Tuhan. Jangan sampai kita kalah / menyerah dengan janji komitmen kita dengan Tuhan saat senang susah sedih duka.

Tuhan backingan kita, kita tidak mungkin kalah. Tidak ada yang bisa memisahkan Tuhan dengan kita. Penghianatan juga ga bisa memisahkan kita dengan Tuhan. Apapun tidak bisa memisahkan kita dengan Tuhan. Ga nyambung kalau kita salahin Tuhan, wong Tuhan bilang ga ada yang dapat misahin kita.

Alasan kita mengasihi adalah karena Tuhan lebih dahulu mengasihi kita. Kasih Tuhan itu terus, saat kita lagi ngaco cinta Nya ga berkurang, saat kita lagi bener cinta Nya ga bertambah. Inilah yang namanya komitmen kaya miskin sehat sakit senang susah sampai maut memisahkan. Artinya kita sudah ambil komitmen itu, whatever happens I will love you. Jadi ga ada kisah kisah perselingkuhan (kurang dinamis), karena we are fully committed for each other. We don’t need that!!

Bagaimana kalau nasi sudah menjadi bubur? Komitmen sudah diambil tetapi ga bisa mundur, yaudah MAJU. Banyak yang masuk berita adalah yang bercerai, tapi yang bertahan jarang yang masuk, padahal yang bertahan juga banyak dan ini kurang di-ekspose (berharap yang bertahan itu bikin kesaksian dibikin viral, diviral-in yang geblek geblek).

Banyak yang bertahan dan dilanjutin ketika balik ke komitmen itu, balik lagi pikul salib, memutuskan untuk seperti Yesus (Yesus ngapain? MENGAMPUNI, Yesus ngapain? MENGASIHI, Yesus ngapain? KASIH KESEMPATAN KEDUA). Ternyata bisa pulih. Kesaksian kesaksian seperti ini jauh lebih powerful. 

Disadur dari Acara LRC Raguel Lewi & Christopher Tapiheru